Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 10, 2019

Jawaban Ibnu Rusyd Atas Sanggahan Al-Ghazali

Ibnu Rusyd adalah salah satu filosof Muslim yang pemikirannya cukup berpengaruh bagi dunia Muslim ataupun Eropa. Ibnu Rusyd biasanya lebih umum dikenal dengan sebutan Averrois. Sebenarnya sebutan Averrois untuk Ibnu Rusyd ini adalah akibat dari terjadinya metamorfose Yahudi-Spanyol-Latin. Oleh orang Yahudi, kata arab Ibnu  diucapkan seperti kata Ibrani (bahasa Yahudi) dengan Aben . Sedangkan dalam standar Latin Rusyd menjadi Rochd. Dengan demikian nama Ibnu Rusyd menjadi Aben Rochd. Tetapi dalam bahasa Spanyol huruf konsonan "b" diubah menjadi "v", maka Aben  menjadi  Aven Rochd. Melalui asimilasi huruf-huruf konsonan dalam bahasa Arab disebut idgham  kemudian berubah menjadi Averrochd.  Karena dalam bahasa latin tidak ada konsonan huruf "sy", kemudian huruf "sy" diganti dengan "s" sehingga menjadi Averrosd.  Kemudian, rentetan "s" dan "d" dianggap sulit dalam bahasa Latin, maka huruf "d" dihilangkan

Gnothi Sauton Nietzche

Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah memaparkan pokok penting dari filsafat Nietzche yaitu, "Keulangkembalian abadi dari yang sama" (Die ewige Winderkehr des Gleichen). Keulangkembalian abadi dari yang sama ini membahas tentang bagaimana manusia harus berani menanggung apa yang tidak dapat diubah, melainkan juga harus mencintainya atau dengan istilah lain disebut sebagai Amor Fati .  Nietzche dalam filsafatnya juga berbicara  tentang "Gnothi Sauton" atau "Kenalilah Dirimu Sendiri" . Sebenarnya Gnothi Sauton  yang di kemukakan oleh Nietzche ini adalah salah satu pepatah dari Yunani kuno yang tertulis di pintu masuk Kuil Delphi Gnothi Seauton (kadang ditulis Gnothi Sauton, artinya kenalilah dirimu sendiri ). Apa yang menjadi maksud dari kenalilah dirimu sendiri ini? Bagi orang Yunani sendiri, tulisan ini memiliki makna yang religius. Dalam arti bahwa manusia diingatkan bahwa dirinya adalah manusia saat ia mau berkonsultasi pada dewa Apollo lewat