Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 9, 2019

Plato: Hari-Hari Terakhir Socrates

Semasa hidupnya, Socrates tidak pernah menuliskan satu buku pun dari pemikirannya. Namun sekolah filsafat yang muncul setelahnya menganggap sebagai guru mereka. Mengapa ia menjadi magnet yang dahsyat? Salah satu alasannya adalah karena Socrates menghidupi etika yang rigor : ia senantiasa berusaha mengisi hidupnya dengan cara urip in pepadhang (hidup secara terang, selalu jelas dengan dirinya sendiri). Dan ia membangun kemanusiannya sebagai anak cahaya tidak secara autis, melainkan dalam pencarian bersama orang lain. Dalam perjumpaan dan dialog inilah hidup baru yang benderang bercahaya dilahirkan oleh "yang lain" (dan ini wajar karena tak seorangpun bisa melahirkan dirinya sendiri). Baginya, setiap ide, pengetahuan, pikiran, dan bahkan cara hidup, selalu harus dikonfrontasikan dengan orang lain. Kebenaran adalah jalan yang tak pernah selesai, kecintaan kepada kebenaran (filsafat) adalah praktek hidup, dan hidup adalah tuntutan untuk urip in pepadhang (hidup secara terang,

Socrates dan Daimonion-nya

Apa yang membuat Socrates konsisten melakoni urip in pepadhang sehingga berani melawan cara berpolitik polis yang ia taati? Socrates sangat setia dengan hukum polis sehingga meski tahu bahwa ia bisa melarikan diri dari hukuman tidak adil yang dijatuhkan padanya, toh ia menolak tawaran melarikan diri dari kawan-kawannya ( Kriton, 48a-54a). Di dalam buku Apologia Socrates sendiri menjelaskan bahwa hidupnya hanyalah mengikuti bisikan daimonion -nya. Dalam tulisan pada Apologia terjemahan dari Ioanes Rakhmat ( Apologia 31c-e), Socrates mengatakan demikian: "Tapi alasan aku mengapa demikian sudah kukemukakan (d) dibanyak tempat dan kalian sudah sering mendengarnya: bahwa aku kerap didatangi suatu suara ilahi (theion) atau suara daimonion tertentu, sesuatu yang disinggung dan dicemooh oleh Meletus dalam dakwaannya. Ini sudah terjadi sejak aku kanak-kanak: semacam suara yang datang, dan yang senantiasa, ketika mendatangiku, mencegahku melakukan sesuatu yang mau aku lakukan, namun