Langsung ke konten utama

PANCASILA: Perpaduan Dua Ideologi


Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari 5 Sila. Dalam sila ke 1 dan ke 5 adalah merupakan perpaduan dari dua ideologi besar dunia. Ideologi pertama adalah Manifesto Komunis dan ideologi kedua adalah Deklarasi Kemerdekaan AS

Dalam catatan sejarah, Manifesto Komunis ini lahir dan didirikan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Mereka berdua berasal dari Jerman dan disebut sebagai bapa pendiri paham komunis. Friedrich Engels sendiri adalah seorang industrialis yang dikirim keluarganya untuk memimpin pabrik di Manchester Inggris. Disitulah dia mulai memiliki kepedulian kepada kelas pekerja yang pernah dituangkan dalam bukunya yang berjudul Condition of the Working Classes in England pada tahun 1844. Marx dan Engels adalah dua sahabat yang cukup akrab di masa hidupnya. Sedangkan Deklarasi Kemerdekaan AS adalah deklarasi yang pertama kali keluar pada masa kepresidenan Thomas Jefferson. Thomas Jefferson lahir di Shadwell, Virginia, 13 April 1743  dan meninggal di Charlottesville, Virginia, 4 Juli 1826 pada umur 83 tahun. Dia adalah Presiden Amerika Serikat yang ketiga dengan masa jabatan dari tahun 1801 hingga 1809. Ia juga seorang Pencetus Deklarasi Kemerdekaan (1776) dan bapak pendiri Amerika Serikat.

Kenapa Pancasila merupakan perpaduan dari ideologi Manifesto Komunis dan Deklarasi Kemerdekaan AS?, karena dalam Manifesto Komunis itu tidak ada pasal tentang hal-hal yang mengatur tentang ketuhanan, sedangkan dalam Deklarasi Kemerdekaan AS tidak ada pasal tentang keadilan sosial dan hanya mengatur tentang hak-hak asasi. Sehingga berangkat dari kedua ideologi inilah kemudian Bung Karno menggabungkannya. Akan tetapi Bung Karno mempertinggi nilai kedua ideologi ini menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa dan Keadilan Sosial yang ditungkan dalam sila pertama dan sila kelima. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Socrates dan Daimonion-nya

Apa yang membuat Socrates konsisten melakoni urip in pepadhang sehingga berani melawan cara berpolitik polis yang ia taati? Socrates sangat setia dengan hukum polis sehingga meski tahu bahwa ia bisa melarikan diri dari hukuman tidak adil yang dijatuhkan padanya, toh ia menolak tawaran melarikan diri dari kawan-kawannya ( Kriton, 48a-54a). Di dalam buku Apologia Socrates sendiri menjelaskan bahwa hidupnya hanyalah mengikuti bisikan daimonion -nya. Dalam tulisan pada Apologia terjemahan dari Ioanes Rakhmat ( Apologia 31c-e), Socrates mengatakan demikian: "Tapi alasan aku mengapa demikian sudah kukemukakan (d) dibanyak tempat dan kalian sudah sering mendengarnya: bahwa aku kerap didatangi suatu suara ilahi (theion) atau suara daimonion tertentu, sesuatu yang disinggung dan dicemooh oleh Meletus dalam dakwaannya. Ini sudah terjadi sejak aku kanak-kanak: semacam suara yang datang, dan yang senantiasa, ketika mendatangiku, mencegahku melakukan sesuatu yang mau aku lakukan, namun

Simbol Phobia

Oleh: Taufik Hidayat Sejak lahirnya Islam yang di bawa oleh Rasulullah Muhammad SAW, simbol-simbol keagamaan, budaya, dan bahasa sudah tidak asing lagi di kalangan bangsa arab. Hal tersebut terjadi karena pada waktu itu Muhammad dalam kehidupannya selalu berinteraksi dengan agama lain, seperti hal nya Yahudi dan Nasrani. Tetapi pada waktu itu, Muhammad dan para sahabat tidak phobia akan simbol-simbol tersebut, karena beliau tau bahwa simbol itu bagian dari identitas agama tertentu yang memang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan ini sebenarnya hanya dimiliki oleh agama Semitik yang memang adalah suatu agama yang lahir dari satu keturunan, yaitu Ibrahim. Melalui Ibrahim lahirlah dua sosok manusia yang menjadi lambang lahirnya peradaban agama Semitik hingga saat ini. Misalnya Ismail putra Hajar, dia adalah lambang dari lahirnya peradaban Islam, bagitupun Ishaq putra Sarah, dia adalah lambang lahirnya peradaban Yahudi dan Nasrani melalui keturunannya.  Dari sejar

Gnothi Sauton Nietzche

Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah memaparkan pokok penting dari filsafat Nietzche yaitu, "Keulangkembalian abadi dari yang sama" (Die ewige Winderkehr des Gleichen). Keulangkembalian abadi dari yang sama ini membahas tentang bagaimana manusia harus berani menanggung apa yang tidak dapat diubah, melainkan juga harus mencintainya atau dengan istilah lain disebut sebagai Amor Fati .  Nietzche dalam filsafatnya juga berbicara  tentang "Gnothi Sauton" atau "Kenalilah Dirimu Sendiri" . Sebenarnya Gnothi Sauton  yang di kemukakan oleh Nietzche ini adalah salah satu pepatah dari Yunani kuno yang tertulis di pintu masuk Kuil Delphi Gnothi Seauton (kadang ditulis Gnothi Sauton, artinya kenalilah dirimu sendiri ). Apa yang menjadi maksud dari kenalilah dirimu sendiri ini? Bagi orang Yunani sendiri, tulisan ini memiliki makna yang religius. Dalam arti bahwa manusia diingatkan bahwa dirinya adalah manusia saat ia mau berkonsultasi pada dewa Apollo lewat